Tetapi karena persediaan di alam liar makin menipis, banyak juga asal Sumatera maupun Kalimantan yang masuk ke Jawa. Dengan perawatan yang bagus, cucak hijau dari kedua pulau di luar Jawa juga sering meraih gelar juara.
Meski demikian, hingga kini masih banyak ijomania yang menginginkan bisa memiliki cucak hijau asal Banyuwangi. Harga tinggi pun tak menjadi masalah. “Pokoknya Banyuwangi,” kata mereka.
Karena itu, prospek penangkaran cucak hijau banyuwangi sebenarnya sangat cerah. Menurut Om Yusuf, salah seorang penangkar cucak hijau di Banyuwangi, cucak hijau hasil breeding sebenarnya memiliki karakter yang sama seperti cucak hijau hasil tangkapan alam.
Teknis penangkaran cucak hijau banyuwangi tidaklah jauh berbeda dari cucak hijau pada umumnya. Yang membuat berbeda tentu saja kedua induknya, yaitu induk jantan dan betina sama-sama berasal dari Banyuwangi.
Kali ini, Om Kicau ingin mengungkap tips penangkaran cucak hijau banyuwangi seperti yang dilakukan Om Yusuf, berdasarkan artikel yang pernah dimuat dalam Tabloid Agrobur No 763 | Minggu III Januari 2015.
Karena tujuannya mencetak anakan cucak hijau banyuwangi, Om Yusuf menggunakan induk jantan dan betina dari Banyuwangi. Ini sangat penting untuk menghindari percampuran darah antara cucak ijo banyuwangi dan cucak ijo dari daerah lain.
Induk jantan dan betina cucak hijau ini didapatkannya dari hutan-hutan di Banyuwangi. Cucak hijau banyuwangi memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
- Postur tubuh lebih panjang, dengan tubuh agak melengkung.
- Terkadang postur tubuhnya lebih besar daripada ras cucak hijau lainnya.
- Jambulnya lebih atraktif atau njegrik saat ngentrok.
- Warna hijau pada bulu-bulunya terlihat lebih jelas. Artinya, warna bulunya bukan hijau kekuningan.
Untuk proses penjodohannya, Om Yusuf menggunakan kandang ternak yang bagian tengahnya memiliki penyekat. Kandang ternak menggunakan sistem battery yang banyak dijual di pasar burung. Usahakan panjangnya 100 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 50 cm.
Penyekat di bagian tengah kandang bisa ditutup atau dibuka (dipasang atau dicabut). Tatkala calon induk jantan dan betina belum berjodoh, penyekat dalam posisi terpasang. Sebaliknya, ketika kedua burung mulai berjodoh, penyekat harus dicabut.
Kandang ternak ini nantinya cukup ditempelkan pada dinding / tembok rumah. Dengan demikian, semua aktivitas kedua burung sejak belum berjodoh, berjodoh, kawin, bertelur, dan merawat anaknya dilakukan di dalam kandang tersebut.
Kalau kandang ternak sudah siap, sekarang tinggal memasukkan calon induk jantan dan betina pada masing-masing ruangan kandang yang telah tersekat. Dengan demikian, burung jantan dan betina belum menyatu karena dibatasi penyekat.
Pada ruangan burung betina, Anda bisa menyiapkan tempat bersarang serta menebarkan daun-daun cemara kering sebagai bahan sarang. Daun cemara cukup disebar di bagian dasar kandang, karena pasangan induk cucak hijau akan mengambilnya sendiri ketika si betina mau bertelur.
Baca Juga Artikel Terkait: Cara Berternak Cucak ijo Agar Berhasil
0 comments:
Post a Comment